Bali adalah salah satu destinasi wisata yang paling populer di dunia. Keindahan alam, budaya, tradisi, dan spiritualitas yang dimilikinya menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Namun, di antara segala kekayaan tersebut, ada satu desa yang sangat istimewa dan unik di Pulau Bali, yaitu Desa Bengkala.
Desa Bengkala adalah desa yang berada di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali Utara. Desa ini dikenal dengan sebutan Desa Bisu-Tuli, karena di dalamnya terdapat komunitas Bisu-Tuli yang cukup besar. Menurut catatan, sekitar 2% dari jumlah penduduk di desa ini lahir dalam keadaan Bisu-Tuli.
Sejarah Desa Bengkala
Desa Bengkala memiliki sejarah yang cukup panjang dan unik. Dalam prasasti yang ditemukan pada tahun 1971, Desa Bengkala dikenal dengan nama Bangkala pada masa pemerintahan Paduka Sri Maharaja Haji Jayapangus Arka Jajihna. Prasasti tersebut berangka tahun Saka 1.103, yang menunjukkan bahwa desa ini sudah ada sejak dahulu kala.
Keunikan Desa Bengkala
Desa Bengkala memiliki keunikan yang sangat khas dan menarik. Keunikan tersebut terletak pada komunitas Bisu-Tuli yang cukup besar di desa ini. Karena banyaknya warga yang berkomunikasi dengan bahasa isyarat, maka warga lain di desa ini juga belajar bahasa isyarat agar bisa berkomunikasi dengan warga Bisu-Tuli.
Baca Juga : Keunikan Desa Penglipuran Bali
Bahasa yang digunakan di Desa Bengkala adalah bahasa Kolok, yang merupakan bahasa isyarat yang berbeda dengan bahasa isyarat Indonesia atau internasional. Pembelajaran tentang bahasa Kolok ini terbuka bagi siapa saja yang ingin mempelajarinya, tanpa ada batasan usia.
Selain itu, Masyarakat desa ini juga memiliki tarian tradisional yang unik, yaitu Janger Kolok. Tarian ini ditari oleh warga Bisu-Tuli di desa ini. Tarian ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke desa ini.
Fenomena Kejadian Bisu-Tuli di Desa Kolok
Fenomena kejadian Bisu-Tuli di Desa Bengkala/desa kolok merupakan salah satu hal yang cukup menarik untuk diteliti. Meskipun dahulu dipercayai bahwa kejadian Bisu-Tuli di desa ini disebabkan oleh kutukan, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena ini disebabkan oleh gen resesif yang membuat satu dari 50 bayi di komunitas ini terlahir dalam kondisi Bisu-Tuli.

Meskipun demikian, fenomena ini justru menjadi kelebihan bagi desa ini. Warga Bisu-Tuli di Desa Bengkala mendapat perlakuan yang istimewa dan tidak pernah mendapatkan perlakuan diskriminatif. Mereka dianggap sejajar dengan warga lain yang memiliki fisik normal.
Potensi Wisata
Desa ini memiliki potensi wisata yang cukup besar. Keunikan komunitas Bisu-Tuli yang cukup besar di desa ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Selain itu, adanya tarian tradisional Janger Kolok yang ditari oleh warga Bisu-Tuli juga menjadi salah satu atraksi yang menarik perhatian wisatawan.
Desa Bengkala juga memiliki keindahan alam yang cukup indah dan sejuk. Wisatawan dapat berjalan-jalan di sekitar desa dan menikmati pemandangan alam yang indah serta udara yang segar.
Itulah Profil Desa Bengkala yang unik dan penuh keistimewaan di Pulau Bali. Keunikan komunitas Bisu-Tuli yang cukup besar di desa ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Selain itu, adanya tarian tradisional Janger Kolok yang ditari oleh warga Bisu-Tuli juga menjadi salah satu atraksi yang menarik perhatian wisatawan. Desa unik di pulau bali ini merupakan salah satu tempat yang layak dikunjungi ketika berlibur di Bali.