Ciamis. Di zaman modern seperti saat ini kejadian dan peristiwa apapun cepat sekali menyebar dalam hitungan menit saja. Langsung heboh dan cepat sekali viral
Dan baru-baru ini warga masyarakat ciamis di hebohkan dengan ditemukan nya batu bertumpuk yang tidak hanya menjadi perhatian pengguna media sosial saja tetapi sudah diliput oleh salah satu satu stasiun televisi swasta
Penemuan batu bertumpuk oleh masyarakat warga Desa Sukaharja, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Lokasi penemuan di sebuah perbukitan.
Banyak warga berbondong bondong untuk melihat lebih dekat lokasi batu bertumpuk yang dipercaya sebagai peninggalan kerajaan galuh ciamis
Berita penemuan batu bersusun ini tidak hanya menarik perhatian warga masyarakat biasa mantan kapolda Jabar Irjen Pol (Purn) Dr.H.Anton Charliyan dan 2 orang pakar dari UNPAD meninjau langsung lokasi ditemukan nya batu bersusun di Desa Sukaharja Kec.Lumbung Kab.Ciamis
Pak anton memang dikenal sebagai orang sangat peduli terhadap budaya dan sejarah. Beliau mengajak pakarnya untuk menelusuri kawasan Batu Bersusun di Desa Sukaharja Kec.Lumbung Kab.Ciamis, pada hari Minggu ( 26 /01/ 2020
Penemuan batu bersusun ciamis Bisa menjadi Potensi wisata
Seperti yang nampak dalam gambar Batu bersusun batu memiliki bentuk bervariasi. Ada bagian yang mirip gapura dan pintu masuk tinggi nya mencapai 50 meter. Mengenai kebenaran peninggalan kerajaan galuh atau bukan masih menunggu pengumuman resmi tim arkeolog dan dinas-dinas terkait
Dalam hal ini perlu kehati-hatian untuk memastikan batu susun ini situs peninggalan sejarah atau bentukan alam saja. Namun jika sepintas secara kasat mata dugaan sementara batu susun ini sebuah situs peninggalan sejarah.
Terlepas dari peninggalan sejarah kerajaan galuh atau bukan, penemuan batu bertumpuk dengan bentuk yang unik ini berpotensi menjadi aset wisata alam dan sejarah pemkab setempat.
Harapan untuk masyarakat yang berlokasi tidak jauh dari lokasi penemuan batu bersusun jika ada pengunjung yang ingin melihat baik nya diantar warga untuk menjaga ulah oknum vandalisme dan merusak batu susun.
Jangan sampai, para pengunjung yang datang ke lokasi menghilangkan keaslian dan bentuk batu unik bersusun ini. Semoga menjadi potensi wisata dan mendongkrak perekonomian sekitar