Belum banyak orang tahu atau mungkin sudah mulai dilupakan di kawasan pengalengan kabupaten bandung selatan, terdapat sebuah makam seorang yang sangat berjasa di bidang ilmu pengetahuan, pendidikan indonesia, dikenal dermawan dan sebagai raja teh tanah priangan pada masa nya beliau adalah karel albert rudolf bosscha di makam nya sampai saat ini masih terawat dengan baik dan dijadikan wisata sejarah dan cagar budaya
Tidak semua orang belanda pada masa penjajahan itu menindas orang pribumi, Dalam catatan sejarah, karel albert rudolf bosscha Pada bulan Agustus 1896 membuka lahan perkebunan teh, selain itu pria berkebangsaan belanda ini punya andil dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, sampai dengan sampai ini masih bisa di lihat jejak nya seperti :
- Perkebunan teh malabar pangalengan yang punya kualitas bagus dan bisa bersaing dengan negara-negara pada masa nya
- Mendirikan sekolah sekitar perkebunan teh untuk warga pribumi dan ikut menyumbang dana pembangunan perguruan tinggi institut teknologi bandun ( ITB )
- Pembangunan Observatorium Bosscha tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia yang masih berdiri kokoh di kawasan lembang
- Societeit Concordia (Gedung Merdeka )
- Sekolah luar biasa ( SLB cicendo )
Profil biografi karel albert rudolf bosscha
Pertama kali datang ke indonesia di usia yang masih tergolong muda yakni 22 tahun sekitar tahun 1887, sebelum mendirikan perkebunan teh malabar, bosscha muda ikut membantu/bekerja untuk pamannya, bernama Edward Julius Kerkhoven, di Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Juga : Asal Usul Pemilik Rumah Pengabdi Setan Pangalengan
9 tahun kemudian 1896 mendirikan Perkebunan Teh Malabar. Menjabat sebagai administrator kurang lebih 32 tahun sukses mendirikan 2 pabrik pengolahan teh dan menjadikan hasil perkebunannya bisa bersaing dipasar di luar negeri. Dari keberhasilan nya sebagai pengusaha sebagian penghasilan usahanya disumbang untuk pembangunan yayasan dan sekolah seperti yang sudah disebutkan diatas.
- Nama : Karel Alber Rudolf Bossccha
- Lahir Gravenhage Belanda 15 Mei 1865
- Tahun 1901 mendirikan sekolah dasar bernama vervoloog malabar
- Tahun 1910 mulai mengumpulkan uang untuk membangun Observatorium di lembang dan 1923-1928 mulai dibangun
Villa wisma dan makam bosscha
Karel albert rudolf bosscha meninggal pada tahun 1928 karena mengidap penyakit tetanus dan jasad nya disemanyamkan di tengah perkebunan teh milik nya di ketinggian 1550 Mdpl di daerah sejuk pangalengan berjarak 45 kilo meter dari pusat kota bandung. Makam bosscha kini menjadi wisata sejarah dan budaya yang langsung dikelola PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII.
Baca Juga : 14 Paket Wisata Liburan Tour Pangalengan
Sejumlah bangunan peninggalan bosscha semasa hidup seperti villa dan wisma masih terawat dengan baik sampai dengan saat ini. Beruntung nya memasuki abad modern masih ada para wisatawan lokal maupun luar negeri khusus nya asal belanda yang tidak melupakan sejarah unuk berziarah mengunkunjungi makam bosscha mengenang jasa nya.
Biaya harga tiket masuk cukup membayar Rp 5.000/perorang dan untuk wisatawan yang ingin menginap, tidak perlu khawatir disini tersedia villa dan wisma untuk para wisatawan selama mengadakan kunjungan dan menikmati alam pangalengan. Harg sewanya mulai dari Rp 325.000 weekdays dan Rp 475.000 weekend. Lokasi alamat: perkebunan teh Malabar, Kabupaten Bandung